BIDANG STUDY : SIROH NABAWIYYAH
SEJARAH NABI LUTH AS
Nabi
Luth adalah anak dari saudara Nabi Ibrahim. Ayah Nabi Luth yang bernama Hasan bin Tarikh adalah
saudara kandung Nabi Ibrahim. Nabi Luth ikut serta bersama Nabi Ibrahim
berhijrah ke Mesir. Di sana, Nabi Luth tinggal bersama Nabi Ibrahim. Mereka
mengusahakan ternak dan tanaman.
Hewan ternak telah berkembang biak hingga memenuhi wilayah mereka. Begitu pun dengan hasil tanaman. Dari tahun ke tahun, panen mereka terus bertambah. Banyak kekayaan Nabi Ibrahim dan Nabi Luth menyebabkan penduduk di sekitarnya menjadi iri. Apalagi, mereka mengetahui bahwa Nabi Ibrahim dan Nabi Luth hanyalah pendatang. Akhirnya, Nabi Ibrahim dan Nabi Luth memutuskan untuk membagi dua seluruh kekayaan mereka. Nabi Ibrahim tetap tinggal di Mesir dan Nabi Luth pergi ke Yordania. Nabi Luth menetap di wilayah Sodom.
Kota Sodom merupakan salah satu kota di Yordania. Penduduk Kota
Sodom memiliki akhlak yang sangat buruk. Mereka suka sekali berbuat
kemaksiatan. Di daerah tu sering terjadi pencurian dan perampasan harta benda.
Orang-orang yang lemah dan tidak berdaya sering menjadi korban dari orang-orang
yang berkuasa. Salah satu yang sangat buruk dari kebiasaan penduduk Sodom
adalah perbuatan homoseksual. Homoseksual adalah perbuatan menyalurkan nafsu
antara laki-laki dan laki-lak atau antara perempuan dan perempuan. Perbuatan
ini tidak pernah dilakukan oleh kaum sebelum mereka. Perbuatan itu merajalela
di Kota Sodom. Seorang pendatang tidak akan selamat dari gangguan penduduk
Sodom. Apabila pendatang itu adalah seorang perempuan, para wanita akan
mengganggunya. Apabila pendatang itu adalah seorang lelaki tampan, para lelaki
di Kota Sodom akan memperebutkannya. Demikianlah penduduk Kota Sodom memiliki
akhlak yang sangat buruk. Pada masa kini, masyarakat akan berakhlak buruk jika
menjauhi ajaran-ajaran dalam agama.
A. Nabi Luth Berdakwah Kepada Kaum
Sodom
Allah swt memerintahkan Nabi Luth untuk mengembalikan kaum
Sodom di jalan Allah. Nabi Luth diminta mengajak kaum Sodom meninggalkan
perbuatan-perbuatan maksiat. Nabi Luth memberi nasehat dan peringatan kepada
kaumnya. Nabi Luth berkata, “Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan
(yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan
aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak lain
hanyalah dari Tuhan semesta alam. Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di
antara manusia dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu
untukmu. Kalian adalah orang-orang yang melampaui batas”. Mereka menjawab, “Hai
Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti, kami akan benar-benar mengusirmu”.
Luth berkata, “Sesungguhnya aku sangat benci pada perbuatanmu”.
Nabi Luth meminta kaumnya untuk bertaubat. Dia menceritakan
azab Allah yang akan ditimpakan kepada mereka yang melakukan perbuatan keji.
Mereka tidak mempedulikan seruan Nabi Luth. Nabi Luth terus berdakwah. Namun,
kaum Sodom tidak menyambut seruannya. Nabi Luth merasa sudah tidak ada harapan
lagi untuk penduduk Sodom bersedia meninggalkan perbuatan kejinya. Nabi Luth
memohon kepada Allah agar mendatangkan azab. Sungguh, azab Allah sangat
menakutkan.
B. Tamu Nabi Luth
Allah mengabulkan doa Nabi Luth, Allah mengutus dua Malaikat
dalam wujud dua pemuda yang sangat tampan. Sebelum sampai di wilayah Sodom,
kedua Malaikat ini mengabarkan kelahiran Ishaq kepada Nabi Ibrahim dan
isternya. Ketika sampai di Sodom, kedua lelaki tampan itu bertamu di rumah Nabi
Luth. Nabi Luth berpesan kepada isteri dan putri-putrinya untuk merahasiakan
kedatangan dua lelaki tampan tersebut. Namun, isteri Nabi Luth, yang sehaluan
dengan penduduk Sodom, memberitahukan kepada para lelaki Sodom tentang dua
lelaki tampan di rumah Nabi Luth. Tidak lama kemudian, para lelaki Sodom
beramai-ramai mendatangi rumah Nabi Luth. Mereka berteriak memanggil Nabi Luth.
Mereka meminta agar Nabi Luth melepaskan kedua tamunya untuk mereka. Nabi Luth
tidak mau membuka pintu rumahnya.
Nabi Luth menasehati kaum Sodom untuk kembali ke rumah
masing-masing dan tidak mengganggu tamunya. Nabi Luth juga meminta kaum Sodom
untuk meninggalkan perbuatan homoseksual karena hal itu bertentangan dengan
fitrah manusia dan kodrat alam. Nabi Luth mengingatkan adanya azab yang dahsyat
dari Allah swt. Kaum Sodom bukannya sadar, mereka justru hendak membuka pintu
rumah Nabi Luth. Nabi Luth berkata, “Sesungguhnya aku tidak berdaya menahan
orang-orang itu menyerbu ke dalam rumahku. Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan
fisik yang dapat menolak kekerasan mereka. Aku juga tidak mempunyai keluarga
atau sanak saudara yang disegani mereka yang dapat aku minta pertolongan. Aku
merasa sangat kecewa karena sebagai tuan rumah aku tidak dapat menjaga keamanan
tamu di rumahku sendiri”. Mendengar keluh kesah Nabi Luth, kedua lelaki tampan
itu memberi tahu yang sebenarnya. Mereka mengatakan bahwa mereka adalah
Malaikat yang diutus Allah swt untuk menurunkan azab kepada kaum Sodom. Dalam
surat Ash-Shaaffaat ayat 171-172, Allah berfirman bahwa hamba-hamba-Nya yang
Rasul pasti akan mendapat pertolongan. Pada akhirnya, para Rasul itu akan
mendapatkan kemenangan.
C. Azab Untuk Kaum Sodom
Malaikat-Malaikat ini menyuruh Nabi Luth membuka pintu
rumahnya seluas mungkin. Ketika pintu dibuka, kaum Sodom segera masuk ke dalam
rumah Nabi Luth. Namun saat mereka hendak masuk, kaum Sodom tidak mampu
melihat. Ternyata, mereka menjadi buta. Sementara itu, Nabi Luth dan
keluarganya diminta untuk meninggalkan Kota Sodom. Mereka berjalan keluar Kota
Sodom karena azab akan segera tiba. Para Malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan
keluarganya agar berjalan ke luar kota dan jangan seorang pun dari mereka
menoleh ke belakang. Namun, isteri Nabi Luth yang berada di belakang rombongan
Nabi Luth berjalan perlahan-lahan. Ia sering kali menoleh ke belakang karena
ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas kaum Sodom. Sepertinya, ia
meragukan kebenaran ancaman para Malaikat yang telah didengarnya sendiri.
Langkah Nabi Luth dan putrid-putrinya melewati batas Kota Sodom saat fajar
menyingsing. Seketika bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki kaum
Sodom. Isteri Nabi Luth pun merasakannya. Gempa bumi yang kuat dan hebat
disertai angin yang kencang dan hujan batu sijil menghancurkan Kota Sodom dan
penduduknya. Dalam waktu singkat, mayat-mayat penduduk Kota Sodom bertebaran.
Ayat Al-Quran yang berkaitan dengan isteri Nabi Luth yang
terkena azab Allah adalah ayat 11 Surat Hud. Ayat itu artinya, “Malaikat
berkata, “Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali
mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa
keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun
di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa
azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka
ialah di waktu subuh, bukankah subuh itu sudah dekat ?” Kata tertinggal di sini
terjemahan dari kalimat yaltafit. Ada pula mufassir yang menerjemahkannya
dengan menoleh ke belakang. Kisah ini merupakan pelajaran bagi kaum-kaum
sesudahnya. Perbuatan-perbuatan seperti itu sangat dilaknat oleh Allah.
Sungguh, azab Allah sangat menakutkan.
Komentar
Posting Komentar