Assalamualaikum.wr.wb
Selamat pagi dan mari awali hari kita dengan bersama sama lefadzkan Basmallah.. semoga hari hari kita senantiasa dalam lindungan Allah swt.
tidak bosan-bosannya bapak ingatkan untuk tetap istiqomah melaksanakan sholat 5 waktu dan mendawamkan sholat shunnah Dhuha ya nak..
Baiklah, untuk pembelajaran siroh nabawi hari ini, mari bersama-sama kita membaca sedikit sejarah Nabi Muhammad saw dari kandungan sampai beliau lahir...
Selamat membaca.....
Aminah binti Wahab, ibunda Nabi Muhammad SAW atau Rasulullah SAW, merupakan keturunan Quraisy yang dikenal dengan sikapnya yang sederhana. Ia lahir di sebuah rumah kuno Bani Zuhrah dan tumbuh dewasa di dekat Kakbah.
Masa kecilnya tidak berbeda dengan anak-anak pada umumnya, Aminah kecil kerap berdiri di dekat Kakbah untuk menyaksikan orang-orang yang sedang bertawaf atau sekadar melepas dahaga dengan meminum air zamzam bersama teman-temannya.
Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad menikahkan putranya Abdullah dengan Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf bin Zuhroh bin Kilab. Ayah Aminah merupakan sesepuh dan juga konglomerat Bani Zuhroh yang mempunyai nasab dan kedudukan tinggi.
Tidak lama setelah pernikahan tersebut di kota Mekkah, Abdul Muthalib mengutus Abdullah pergi ke Syam untuk berperang. Pada zaman jahiliyah peperangan semacam ini sangat wajar dan seringkali terjadi untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
Ketika Abdullah melakukan perjalanan pulang dari Syam menuju kota Mekkah, ia singgah ke Madinah (saat itu masih bernama Yatsrib) untuk memetik hasil panen kurmanya. Abdullah mengalami sakit parah ketika di Madinah hingga meninggal dan dimakamkan di sana.
Sejumlah sumber menyebut Abdullah wafat dalam usia 25 tahun ketika Nabi Muhammad SAW masih berusia 6 bulan dalam kandungan. Ketika kabar duka kematian Abdullah sampai ke masyarakat kota Mekkah, suku Quraisy merasakan kehilangan yang begitu mendalam, terutama istri Abdullah, Aminah, yang saat itu sedang mengandung seorang calon nabi utusan Allah SWT.
Abdullah meninggalkan lima ekor unta, seekor kambing dan budak perempuan bernama Barakah yang memiliki kunyah Ummu Aiman. Budak ini nantinya akan mengasuh Rasulullah SAW.
Aminah telah menjadi janda saat mengandung Nabi Muhammad. Dengan seorang diri, Aminah berjuang merawat bayi Muhammad di dalam perutnya. Proses kelahiran Nabi Muhammad juga menjadi hal yang luar biasa. Dalam beberapa sumber dijelaskan, ada banyak hal tak masuk akal yang terjadi selama kehamilan Aminah hingga ia melahirkan Nabi Muhammad SAW.
Ketika mengandung Nabi Muhammad SAW, Aminah tidak merasakan mual, pusing, ngidam, atau keluhan-keluhan lain yang dirasakan ibu hamil pada umumnya. Dalam sebuah kisah, selama mengandung, Aminah mengatakan perutnya bercahaya di malam hari, lalu sering kali seperti ada orang yang membisikinya, “Aminah, bayi yang engkau kandung bukanlah orang biasa, berilah ia nama Muhammad ketika lahir nanti.”
Saat kelahiran Nabi Muhammad SAW, Aminah mengatakan, “Aku melihat cahaya yang terang sekali bersamaan dengan keluarnya bayiku, bahkan saking terangnya, aku bisa melihat singgasana kerajaan Romawi.”
Saat proses persalinan terjadi, Allah mengutus empat perempuan utama untuk menemani Aminah selama proses persalinan. Mereka ialah Hawa istri Nabi Adam, Sarah istri Nabi Ibrahim, Asiyah binti Muzahim, dan Maryam binti Imran, ibunda Nabi Isa AS.
Seperti yang dilakukan pada perempuan saat itu, Aminah menitipkan anaknya, Muhammad, kepada Halimah as-Sa’diyah beberapa saat setelah melahirkannya. Maka sejak saat itu, Nabi Muhammad tinggal bersama keluarga Halimah di perkemahan daerah Bani Sa’ad.
Setelah membaca sekelumit sejarah di atas, maka silahkan anak anak sekalian menyimpulkan :
1. Apa saja peristiwa yang terjadi ketika Nabi Muhammad saw dalam kendungan....!
Komentar
Posting Komentar